Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

KEGIATAN SISWA

Selasa, 25 Desember 2012

PEMENTASAN DRAMA "DIAN YANG TAK KUNJUNG DATANG"


  






Kembali, Teater hidayah mementaskan satu drama. Kali ini drama yang dipentaskan diadobsi dari Cerpen "Dian yang tak kunjung datang" karya S.T Alisjahbana yang digelar tanggal 19 - 20 Desember 2012.
Sutradara         : M.Anwar Nurkholis, S.Pd.
Aktor/Aktris    : Ana Rahmawati, M. Maftuh Qolby, Ahmad Basyar, Siti Aisyah, Merita Anggraini, Siska Oktavia, Muhyidin, Nikmatul Mudawamah, Katini, Zulfa dan Ardi Sidik.

Sinopsis Teater : Molek (Ana) adalah gadis dari keturunan orang kaya yang jatuh cinta kepada Yasin (Maftuh) pemuda miskin yang berjualan di pasar 1 + 2. Namun karena status sosial tersebut ayah molek (Ardi) tidak setuju akan hal tersebut karena molek akan dijodohkan dengan saudagar kaya raya yang bernama sayid (Basyar). Ibu Yasin (Katini) sebelumnya sudah mencegah niat baik anaknya untuk melamar molek dengan alas an yang sama. Namun Yasin tetap bersikeras karena cintanya itu. Akhirnya ibunya melamar molek, tetapi ayah molek menolak mentah-mentah dan menghina keluarganya yasin hingga ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Disisi lain Molek dijodohkan dengan Sayid yang begitu keras dan kasar terhadap molek. Sayid menikah dengan molek hanya ingin menguasai harta ayahnya. Hingga suatu hari molek mengetahui hal tersebut. Hari demi hari kerinduan molek kepada yasin semakin besar, molek mengirimkan surat kepada yasin  tentang keadaan dia. Molek begitu tersiksa dengan perlakuan suaminya, molek meminta bertemu dengan yasin. Namun, sayid mengetahui hal tersebut dan marah besar kepada molek. Tanpa sadar diri, sayid membenturkan kepala molek sampai akhirnya molek meninggal dunia.

___ itulah gambaran pementasan teater hidayah “Dian yang tak kunjung padam”.

Minggu, 23 September 2012

Nyayian Pak Anwar Saat Akreditasi


SELINGAN Saat AKREDITASI


Pak Tarman Bawa Nampan Buah.....
Cocok jadi Pelayan... heheheeheheee....





Akreditasi MA Hidayatul Mubtadi'in Nirwana


Nirwana (15/09) tim asesor dari BANS/M megunjungi Yayasan Perguruan Islam Hidayatul Mubtadi-In dalam rangka visitasi Akredreditasi MA Hidayatul Mubtadi-in Nirwana. Tim tersebut terdiri dari dua orang yakni Ibu Aminah dan Bapak Syawal. Mengingat daerah kami yang sangat jauh dan lumayan rawan, Ketua Yayasan berinisiatif untuk menjemput mereka dari Martapura. Pukul 10.00 WIB mereka tiba di Sekolahan kami. Sepertinya kelelahan setelah menempuh perjalanan yang cukup lama.

“Akhirnya sampai juga di nirwana” ujar Pak Syawal dengan senyum manisnya ketika para guru menyambut mereka.
“wahhh.... memang yach, kalau mau ke surga itu jalannya susah... hahahahaaaa” lanjut pak syawal.
“selamat datang di sekolah kami pak... bu...!, begnilah sekolah kami, sekolah yang paling timur dari OKU Timur” ucap Kepala Madrasah ketika menyambut kedatangan mereka.
Tim asesor pun langsung memantau keadaan sekolah kami. Tak lam kemudian, kepala Madrassah membuka acara visitasi untuk memvalidasi keterangan-keterangan 8 standar yang didaftarkan secara on-line pada bulan Juli lalu. Tak lupa pula, kepala Madarsah memperkenalkan dewan guru dan tim pemangku 8 standar yang telah dibentuk melalui rapat akreditasi MA Hidayatul Mubtadi-in Nirwana. Pemangku tersebut adalah sebagai berikut: (1) Standar Isi oleh Isna Mulyana, S.Pd.I ., (2) Standar Proses oleh Turmudi, S.Pd., (3) Standar Kelulusan oleh M.Anwar Nurkholis, S.Pd., (4) Standar Pengelolaan oleh Wiwik Anggraini, S.Pd., (5) Standar Sarana dan Prasarana oleh Sutarman, S.Pd., (6) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan oleh Khusoyin, (7) Standar Penilaian oleh Ir.Solvy Air Hati CH A, dan (8) Standar Pembiayaan oleh M.Tahrir, S.Kom.
Satu per satu dari butir-butir perangkat Akdreditas di cek oleh tim asesor untuk mevalidasi bukti-bukti. Kehadiran tim Asesor dari BANS/M bagi kami adalah sebuah motivasi untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang. Bahkan Kepala Madrasah kami pun sangat terharu akan motivasi yang diberikan oleh Tim agar segala sesuatu itu harus terprogram dan memiliki bukti. kita sering menganggap sepele, padahal dokumen-dokumen tersebut adalah dokumen penting, seperti bakti sosial, pemantauan kepala sekolah dan lain-lain. Untuk itu, kedatangan tim akreditas ini semoga memberi manfaat agar sekolah dapat melakukan perbaikan di masa yang akan datang.